(29 Juli 2018) Hari Bhakti TNI AU dan Sejarahnya

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU), merupakan salah satu cabang angkatan perang dan menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang memiliki tanggung jawab atas segala operasi pertahanan Negara Republik Indonesia di udara.

TNI AU pada awalnya menjadi bagian dari TNI AD, yang dahulu memiliki nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR Jawatan Penerbangan).

TNI Angkatan Udara dibentuk dan mulai berdiri sendiri pada tanggal 9 April 1946, atau bersamaan dengan dibentuknya Tentara Republik Indonesia (TRI Angkatan Udara), sesuai dengan Penetapan Pemerintah Nomor 6/SD Tahun 1946.

TNI Angkatan Udara dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), di mana menjadi pemimpin tertinggi pada Markas Besar Angkaran Udara (MABESAU). Sementara itu, KASAU yang saat ini dijabat oleh Marsekal TNI Yuyu Sutisna.

Kekuatan dari TNI-AU saat ini mempunyai sebanyak 3 operasi komando, yakni :
  1. Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I), yang bermarkas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta
  2. Komando Operasi Angkatan Udara II (Koops AU II), yang bermarkas di Makassar
  3. Komando Operasi Angkatan Udara III (Koops AU III), yang bermarkas di Biak

Sejarah Hari Bhakti TNI AU

Hari Bhakti TNI AU
TNI AU, via garudamiliter.blogspot.com

Hari Bhakti TNI AU menjadi hari sejarah yang momental, di mana diperingati oleh jajaran TNI AU di setiap tanggal 29 Juli, tiap tahunnya. Peringatan dari Hari Bhakti TNI AU itu sendiri dilatarbelakangi oleh adanya 2 peristiwa yang telah terjadi dalam 1 hari pada tanggal 29 Juli 1947.

Peristiwa yang pertama, di pagi hari, 3 kadet penerbang TNI AU yang berhasil melakukan suatu pengeboman terhadap kubu dari pertahanan Belanda.

Sedangkan itu, peristiwa yang kedua, yang melatarbelakangi peringatan dari Hari Bhakti ini ialah jatuhnya pesawat DAKOTA VT-CLA yang mengakibatkan gugurnya 3 perintis TNI AU.

Tujuan dengan diperingatinya Hari Bhakti TNI AU oleh seluruh jajarannya untuk melestarikan segala nilai-nilai kejuangannya dan mengakui kebesaran nilai-nilai tersebut, demi dijadikan sebuah panutan dan pedoman untuk perjuangan penerus atau perjuangan yang selanjutnya.

Terlebih zaman itu, telah lama berlalu, dan saat ini, generasi penerus juga sudah merasakan dan mencapai hasilnya, sekalipun wujud cita-cita yang didambakan atau diinginkan, semua itu masih belum terwujud dan ini menjadi tugas bagi kita semua yang hidup di zaman sekarang dalam mewujudkannya.

Untuk menghargai dan mengenang segala peristiwa tersebut, pada awalnya di tahun 1955, TNI AU menetapkan tanggal 29 Juli sebagai Hari Berkabung AURI, dengan adanya alasan jika hakikat dari Hari Berkabung TNI AU guna merefleksikan keagungan dari Hari Pahlawan 10 November, sehingga tak mengesampingkan esensi Hari Nasional tersebut, AURI mampu mengenang dan menghormati pahlawan-pahlawan AURI secara khusus dan tradisional.

Dengan diulang-ulang penyatuan Hari Berkabung AURI, niscaya menjadi salah satu dampak atau efek psikologis yang sangat penting untuk warga TNI AU, dalam merangsang segala semangat juang dan pengabdiannya terhadap masyarakat.

Perkembangan yang seterusnya, TNI AU juga menyadari jika perjuangan serangan udara pertama pagi hari tersebut mampu memancarkan nilai-nilai kejuangan yang patut untuk dilestarikan.

Sehingga, bisa dikatakan jika kedua peristiwa pagi dan sore pada tanggal 29 Juli 1947, menjadi Bakti Prajurit TNI AU dalam bentuk perjuangan tanpa pamrih. Maka dari itu, berdasar dari Skep KASAU No Skep /34/VII/1976 tanggal 29 Juli 1947, diperingati sebagai Hari Bhakti TNI AU.

Sejak saat itu, setiap tahun TNI AU melaksanakan upacara Hari Bhakti yang dipusatkan di Yogyakarta, namun juga dilakukan pada tempat satuannya masing-masing.

Makna upacara Hari Bhakti AURI itu sendiri pada hakikatnya ialah usaha dalam mendorong warga TNI AU untuk bisa kembali dalam mempelajari dan menelusuri setiap perjuangan, segala pengorbanan dan kebaktian pahlawan-pahlawannya, yang selanjutnya dilanjutkan, dipelajari dan diamalkan dengan sebaik-baiknya, serta bisa dijadikan sebagai salah satu sarana untuk "koreksi diri", sehingga tiap tahunnya, senantiasa semangat juang prajurit TNI AU bisa ditingkatkan.

Tugas TNI AU

Sesuai dengan UU Nomor 34 tentang TNI pada Pasal 10, Angkatan Udara bertugas :
  • Melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan
  • Menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yusridiksi nasional, sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi
  • Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara
  • Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara

Pasukan Khusus

  • Paskhas atau Korps Pasukan Khas merupakan unit tempur bagian darat milik TNI AU, yang bisa disebut sebagai Infanteri Angkatan Udara (Air Force Infantry) Indonesia. Mereka menggunakan baret yang berwarna jingga (orange).
  • Satuan Bravo 90 (Satbravo-90), dipimpin oleh Kolonel Pas Dodi Irawan

0 Response to "(29 Juli 2018) Hari Bhakti TNI AU dan Sejarahnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel