Selamat! Hari Jadi Kota Padang ke-349 (7 Agustus 2018)

Kota Padang merupakan kota terbesar yang ada di pantai barat Pulau Sumatera, sekaligus menjadi ibukota dari Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini menjadi pintu gerbang barat Indonesia, dari Samudera Hindia.

Padang mempunyai wilayah yang luasnya 696,96 km persegi, dengan kondisi geografi yang berbatasan langsung dengan laut dan dikelilingi oleh perbukitan dengan ketinggian yang mencapai hingga 1853 mdpl.

Berdasarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang di tahun 2016, kota ini mempunyai jumlah penduduk sebanyak 902.413 jiwa. Padang menjadi kota inti dari pengembangan wilayah metropolitan Palapa.

Hari Jadi Kota Padang

Kota Padang (telah diedit), gambar asli via youtube.com dan logo via id.wikipedia.org

Sekilas Tentang Kota Padang

• Provinsi : Sumatera Barat
• Tanggal peresmian : 7 Agustus 1669
• Walikota : Mahyeldi Ansharullah
• Luas : 694,96 km persegi
• Populasi penduduk : 902.413 (BPS 2016)
• Pembagian administratif :
• 11 kecamatan
• 104 desa/kelurahan

Geografi Kota Padang

Kota Padang terletak di pantai barat pulau Sumatera dengan memiliki luas keseluruhan 694,96 km persegi, atau setara dengan 1,65% dari luas provinsi Sumatera Barat. Lebih dari sekitar 60% luas Kota Padang hanyalah perbukitan yang ditutupi oleh adanya hutan lindung.

Hanya sekitar 205.007 km persegi saja yang menjadi wilayah daerah efektif perkotaan. Daerah perbukitan membentang di bagian timur dan di bagian selatan kota.

Bukit-bukit yang terkenal di Kota Padang, seperti :

• Bukit Lampu
• Bukit Gado-gado
• Bukit Pegambiran
• Gunung Padang

Kota Padang mempunyai garis pantai sepanjang 68,126 km di daratan Sumatera. Tak hanya itu saja, ada juga 19 pulau kecil, yang diantaranya merupakan Pulau Sikuai dengan memiliki luas 4,4 hektar di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Pulau Toran seluas 25 hektar dan Pulau Pisang Gadang yang terletak di Kecamatan Padang Selatan.

Tempat Wisata di Padang

Kota Padang yang terkenal akan legenda Sitti Nurbaya dan juga Malin Kundang, untuk saat ini tengah berbenah ke arah pembangunan wisata.

Kota ini mempunyai suatu museum yang terdapat di pusat kota, yang dinamakan dengan Museum Adityawarman, di mana mempunyai gaya arsitektur dengan bentuk rumah adat Minangkabau (Rumah Gadang), model Gajah Maharam.

Untuk halaman depan museum memiliki 2 lumbung padi. Museum ini mengkhususkan diri pada sejarah dan juga budaya suku Minangkabau, suku Mentawai dan suku Nias. Museum ini mempunyai sebanyak 6000 koleksi.

Untuk kawasan pelabuhan Muara, ada begitu banyak beberapa bangunan peninggalan sejarah zaman Belanda. Beberapa bangunan yang terdapat di kawasan itu ditetapkan oleh pemerintah setempat, menjadi sebuah cagar budaya.

Diantaranya Masjid Muhammadan bertarikh 1843, yang menjadi masjid dengan warna hijau muda yang dibangun oleh komunitas keturunan India.

Cagar budaya yang lain, Klenteng Kwan Im yang bernama See Hin Kiong pada tahun 1861, yang selanjutnya direnovasi ulang tahun 1905, setelah sebelumnya mengalami peristiwa kebakaran.

Dari sehiliran Batang Arau, ada suatu jembatan yang dinamakan jembatan Sitti Nurbaya. Jembatan tersebut menghubungkan suatu kawasan bukit yang dikenal dengan nama Gunung Padang. Untuk bukit ini, ada Taman Sitti Nurbaya, yang menjadi lokasi dari kuburan Sitti Nurbaya. Kawasan bukit ini juga dahulu merupakan tempat permukiman awal bagi masyarakat etnis Nias di Kota Padang.

Selanjutnya di pelabuhan Teluk Bayur, memiliki beberapa kawasan wisata, seperti halnya Pantai Air Manis, tempat batu Malin Kundang berdiri di sana. Terus ke selatan dari pusat kota juga ada kawasan wisata Pantai Caroline dan Pantai Bungus, serta dengan adanya resort wisata sekelas hotel bintang 3 yang ada di Pulau Sikuai.

Sementara itu, ke arah Kecamatan Koto Tangah, ada kawasan wisata pantai Pasir Jambak dan kawasan wisata alam Lubuk Minturun, yang populer dalam tradisi balimau serta begitu ramai dikunjungi oleh masyarakat, terutama sehari sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Share this post